Thursday 29 November 2012

Emosiiiii!!!


Hei, Pak! What’s on your mind? Anda pikir saya itu orang yang akan memasang tampang kesal lantaran tidak diberi tambahan gaji saat pulang lebih malam? Saya hanya butuh istirahat. Belajarlah untuk bisa tepat waktu. Anda itu seorang Bos yang seharusnya bisa mengajari bagaimana caranya merealisasikan bagaimana untuk bisa tepat waktu. Kalau jam pulang itu jam delapan malam, sebelum jam delapan malam seharusnya Anda sudah mulai memberi isyarat untuk mengakhiri pekerjaan. Tapi apa yang ada lakukan di sana? Duduk manis melihat para pegawainya yang mulai lelah karena pontang-panting melayani setiap orang yang datang sedari jam 8 pagi. Cobalah untuk mengerti.

Aku sering makan terlambat. Kalau jam makan siangku sebenarnya jam 12, di tempat kerja itu aku makan hampir jam setengah 3. Waktu istirahatku hanya 15 menit untuk makan dan sholat. Ya ampun.... Sampai kapan akan terus seperti ini. aku tidak merasa sengsara, hanya merasa kurang nyaman saja. Bahkan air minum yang seharusnya masuk ke dalam tubuhku adalah 8 gelas, aku hanya minum 1 gelas dari 8 pagi sampai jam 8 malam. Hahhh... lelah kalau harus mengatakan semuanya.

Bahkan orangtuaku mulai khawatir. Mereka sering bertanya, “Katanya pulang jam delapan, sekarang sudah hampir jam sembilan kenapa baru pulang?”

Bagaimana aku menjawabnya? Aku terlihat seperti membela bosku yang sebenarnya begitu tega terhadap karyawannya. Aku tidak pernah mengungkapkan setiap hal yang membuatku kurang nyaman kepada orangtuaku, padahal dulu aku adalah orang yang begitu terbuka dalam segala hal. Bahkan setiap kesal dan amarah yang ada di dalam hatiku sejak masuk ke tempat kerja itu aku pendam sendirian. Aku tidak pernah mengatakannya pada orangtua atau keluargaku. Bukankah ini seperti menutupi  sikap bosku yang tidak baik?

Bahkan seringkali aku merasa sakit hati terhadap apa yang diucapkan bosku itu. Aku merasa, caranya menatap dan caranya berbicara padaku seperti tengah merendahkan harga diriku. Keluargaku memang tidak lebih kaya darimu, tapi paling tidak keluargaku adalah orang-orang yang selalu berusaha mengerti tentang orang lain.

Aku muak dengan semua ini. ingin rasanya aku tumpahkan segala kekesalan ini. tapi bagaimana? Aku ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, dan aku akan segera keluar dari tempat kerjaku sekarang. Karena sebenarya ada banyak faktor yang tidak mendukungku untuk tetap bekarja di situ. Aku punya sakit maag, dan makan terlambat membuat magg-ku sering kambuh. Apalagi bekerja di situ juga sedikit – bukan sedikit, tapi banyak menguras emosi dan pikiran. Itu juga salah satu hal yang membuat maag-ku kambuh. Selain itu mataku mulai merasa sedikit ada gangguan. Aku tidak mau kalau harus berkacamata.

Ya Allah... Apa yang harus aku lakukan? Aku berusaha, tapi aku bingung...
Bosan, bosan, bosan...
Inginnya libur terus... Habisss di tempat kerja suasanya ga asik. Kesannya mengeluh terus, padahal aku lebih sering  berusaha untuk menghilangkan rasa bosan ini. Pak Bos yang kadang bikin aku jadi kurang nyaman di tempat kerja. Kesannya jadi penuh tekanan gitu, padahal aku itu butuh suasana kerja yang bisa bikin have fun. Kalau kaya gini, jadi pengin cepet-cepet hang out dari tempat kerjaku. Sekarang mesti cari-cari alternatif lain nih...

Jadi penulis? Oke juga. Itu memang salah satu hal yang aku minati. Tapi aku juga pengin buka usaha sendiri. Jadi wirausaha gitu. Pasti asik. Lagian aku ini termasuk orang yang nggak mau diatur-atur, jadi mau nggak mau harus bikin sesuatu yang nantinya aku akan jadi pemegang kendali, ngatur-ngatur gitu. Paling nggak kalau jadi wirausaha

Friday 23 November 2012

Akhirnya, Naskahku Sudah Sampai

9 November lalu aku sudah mengirim naskah novel ke penerbit Bentang Belia, trus hari ini baru dapat konvirmasi kalau naskahku sudah sampai. Senang. Itu pasti. Paling tidak aku tahu kalau naskahku akan segera di proses. Kalau aku lolos evaluasi, maka aku benar-benar akan jadi penulis. Sulit kubayangkan. Tapi aku akan terus berdo'a. Aku benar-benar ingin menjadi penulis. Itu pasti akan terasa sangat menyenangkan. Cita-cita yang tidak pernah terduga sebelumnya. Aku terus berharap, dan harapanku itu tidak boleh putus begitu saja.

Katanya, naskahku akan diproses selama tiga bula. Cukup lama. Aku tak sabar untuk semua itu. Tapi, tak apa, aku akan berusaha sabar untuk menunggu. Paling tidak, sekarang aku punya kesibukan lain selama menunggu pengumuman tersebut. Kesibukan yang benar-benar membuatku sibuk.

Aku juga harus bekerja keras untuk mengejar deadline untuk lomba menulis novel populer yang diadakan penerbit Bentang Pustaka. Deadline 2 Februari, aku harus yakin kalau aku bisa menyelesaikannya sebelum tanggal tersebut.

Ya, terkadang semangat menulisku memuncak, dan kadang sedikit pudar. Aku memanglah hanya seorang remaja dengan emosional dan semangat yang labil. Aku tidak tahu bagaimana untuk mengendalikan dua hal tersebut. Itu sebabnya, aku selalu membutuhkan motivasi yang bisa membakar semangatku. Motivasi yang bisa membuat moodku selalu bagus. ya, aku butuh semua itu. Dan aku butuh orang-orang yang bisa memberikan dua hal tersebut.

Bolehkan Aku Mengeluh?

Terkadang aku bosan,
Terkadang aku lelah,
Terkadang aku merasa kesal dengan apa yang ada di hadapanku.
Bolehkan aku mengeluh?

Aku harus terus berjalan ketika keringat ini tak henti-hentinya menetes
Aku harus terus menatap matahari walau panas menerjang wajahku
Bahkan aku harus melakukan apa yang tidak ingin aku lakukan.
Apakah sekarang aku boleh mengeluh?

Aku lelah saat harus melakukan semua ini.
Aku tak menginginkannya, tapi kenapa aku harus?
Aku bosan saat harus melakukan hal yang sama.
Jadi, ijinkan aku untuk mengeluh.

Pernah suatu ketika, saat aku mengeluh,
Sebuah kata-kata menampar hatiku.
Dia bilang, aku tak boleh mengeluh.
Aku ingin menangis kala itu.

Bagaimana mungkin aku harus menahan perasaan kesal ini?
Bagaimana mungkin aku harus menahar rasa bosan dan lelah di dalam hati.
Itu menyiksa batinku.
Aku tertekan dan mungkin bisa gila.

Jika memang aku bisa keluar dari semua ini dengan berhenti mengeluh,
Aku akan melakukannya.
Paling tidak, aku mencoba melakukan sesuatu yang bisa membuatku merasa lebih baik.

Aku ingin selesaikan semua ini.
Segera...
Dan aku takkan mengeluh lagi.

Tuesday 20 November 2012

Sumpah deh... Males banget hari ini buat berangkat kerja. Mana harus masuk pagi pulang malam. Agak keterlaluan sebenarnya. Tapi, ya udah deh. Jalani aja. Lagipula aku punya beberapa alasan tersendiri kenapa aku harus tetap berangkat.

Satu hal yang bikin aku kesal, tentu karena suasana kerja yang penuh dengan tekanan. Hahh... Aku ingin bebas dari semua itu. Dikejar deadline setiap saat. Kalau saja aku jadi penulis, walaupun dikejar deadline, tapi paling tidak aku bisa menikmatinya karena aku memang suka menulis.

Lagipula, sekarang ini terlalu banyak aturan. Aku tidak suka hal tersebut

Monday 19 November 2012

Have Fun with Monday

Seru banget liburan hari ini. Pagi-pagi, setelah selesai dengan setumpuk cucian -seperti biasanya-, aku langsung beres-beres rumah, walaupun aku tahu kalau rumahku nggak bakal bisa beres. Jam 10 aku pergi ke perpustakaan buat ngambil kartu perpus yang udah aku buat dua minggu lalu. Sekarang udah resmi jadi anggota perpustakaan, jadi udah bisa pinjem buku ini buku itu. Dan aku pinjam dua buku. Buku yang pertama buku 'Krease Pastisin', sama buku 'Aku'nya Suman Djaja yang ada di film AADC itu lohhh...

Ternyata di perlajanan gerimis. Aku sedikit ngebut naik motornya. Trus aku juga mampir dulu ke toko komputer. Bukan buat beli komputer, tapi buat beli kabel data sama CD-RW. Udah lama MP3ku nganggur gara-gara batrenya habis, trus chargernya nggak ada.

Pulang, pulang. Sampe rumah disuruh buat manen mangga yang ada di pekarangan. Hujan-hujanan jadinya. Kakakku yang naik tangga, pake galah buat ngambil buah mangga yang udah pada mateng di atas pohon. Aku sih di bawah aja, masuk-masukin mangga yang udah di petik ke keranjang.

Lumayan, dapet banyak. Dingin-dingin, langsung OL sambil makan mangga yang barusan dipetik. Apalagi hujan-hujan gini Ibu masak sayur asem. Widiiihh.. pasti enakkk...

Sunday 18 November 2012

Aku ingin keluar dari tempat kerjaku sekarang. Begitu banyak tekanan, dan satu hal yang paling tidak aku sukai adalah saat aku harus dikekang dan dipaksa melakukan sesuatu. Aku orang yang ingin bebas dan tidak ingin berada di bawah kendali orang lain. Ya Allah... berikan bantuan kepadaku. Aku ingin menjadi diriku di mana aku bisa berekspresi. Aku benar-benar merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Monday 12 November 2012

Welcome Home

Tiga hari ditinggal Mama sama Bapak ke luar kota. Rumah rasanya sangat hampa. Kalau biasanya pagi-pagi Mama selalu teriak "Bangun! Udah siang!"... Tapi waktu Mama sama Bapak nggak ada jadi hampa.

Tapi sekarang mereka sudah pulang... Welcome Home!!!

Saturday 10 November 2012

Orang Aneh!

Hari ini tidak masuk kerja lagi. Pas bangun tidur tadi pagi mendadak badanku terasa kurang enak. Mungkin gara-gara tengah malam tadi terbangung. Tadi malam, tepat jam 1, HPku bunyi. Private Number. Aku paling benci kalau ada orang yang menelpon dengan menggunakan Private Number. Aku angkat, barangkali itu dari  orangtuaku, karena sekarang mereka sedang pergi ke Madura.

Begitu aku angkat, ternyata cowok. Nggak tahu itu siapa. Ngakunya dia bernama Rian, anak semarang. Sebel banget kalo ada orang nggak kenal tiba-tiba telpon. Akhirnya aku cuekin aja. Eh... dianya malah telpon terus. Gangguin aja. Udah gitu dia SMS, isinya ngawur banget. Pokoknya dia ngomongin hal-hal yang benar-benar nggak pantes buat dibicarain lewat telpon. Di sini aku nggak perlu cerita apa isi pesannya. Yang pasti aku langsung naik darah habis baca SMS dia.

Akhirnya aku matiin getar di HPku, biar aku nggak keganggu walaupun dia telpon sampe seribu kali. Sebenarnya aku mau nonaktifin HPku, tapi aku takut bangun kesiangan, soalnya alarm yang aku pake itu alarm HP. Nggak ada pilihan.

Lama kelamaan dia jadi makin nyebelin. Aku nggak pengin peduli sama dia, sama semua yang diomongin dia, karena aku merasa itu nggak penting. Bahkan dia bilang dapat nomorku lewat acak-acakan nomor. Alasan jadul tuh. *walaupun nggak tahu bener nggaknya*.

Tiba-tiba dia tanya ke aku, "Sekarang masih sekolah?" trus aku jawab "Masih." dia tanya lagi, "Kelas berapa?" aku juga jawab lagi, "SMP kelas 2." Aku bohong aja deh. Ngapain juga jujur sama orang yang belum tentu jujur sama aku. Sampe akhirnya dia tanya, "Sekarang umurnya berapa?" Aku sempat bingung. Mikir dulu, biasanya anak SMP kelas 2 umurnya berapa ya? Akhirnya aku jawab, "13 tahun." Hahahaha... sumpah aku pengin ketawa banget waktu jawab itu. Aku juga jawabnya pake suara sok polos gitu. Biar aja dia ketipu.

Habis itu, tepatnya setelah aku bilang kalau aku itu anak SMP yang umurnya 13 tahun, dia langsung minta maaf buat semua yang udah dia ucapin di SMS sama telopn dia yang sebelum sebelumnya. Tiba-tiba dia langsung bilang "Kalo gitu kita temenan aja ya." aku jawab, "Ya." Setelah itu aku pamitan mau istirahat. Sekarang udah hampir jam setengah tiga. Setelah itu dia nggak ganggu-ganggu lagi. Mungkin dia pikir aku terlalu kecil buat diajakin teman SMSan. Aku juga ogah pas lihat gaya SMSnya yang bikin perut enek.

Itu dia alasan kenapa pagi ini aku berasa capek banget n kaya orang kurang istirahat, Karena kalau lagi tidur terus ada yang ganggu, otomatis besoknya krasa capek.

Friday 9 November 2012

Untitled

Kemarin kemarin baru libur. Sekarang udah libur lagi. Ya udah, aku mau cerita hal yang ada di tempat kerja deh. Walaupun agak membosankan, tapi aku mencoba menikmatinya.

Seperti biasa, selalu sibuk dan melelahkan. Berawal dari jam 10 pagi, walaupun aku lebih sering masuk jam 10 kurang. Aku sedikit takut kalau terlambat. Padahal setiap aku mendapat jatah masuk pagi, aku lebih sering terlambat.

Beberapa hal menggelikan terjadi dalam kurun waktu seminggu ini. Dimuali dari jam istirahat yang selalu dinanti-nanti. Entah karena sedang emosi, lelah atau karena apa, tapi aku sedikit bingung. Waktu itu aku akan minum, aku ambil gelas dan bergegas mengambil air. Anehnya, aku tidak mengambil air dari dispenser, tapi dari kran tempat cuci piring. Aku sendiri bingung dan kaget. Kok bisa? Hahh..! Pikiranku memang sedang kacau saat itu.

Sekarang mulai tidak betah lagi. Bahkan beberapa teman kerjaku sudah merencanakan untuk keluar dari situ. Dan aku mungkin juga. Aku ingin jadi penulis saja, atau paling tidak aku ingin bekerja di tempat yang sedikit nyaman dengan tenaga yang tidak terlalu diforsir. 

Aku akan mengikuti lomba menulis novel. Kalau aku bisa menang - atau paling tidak menjadi nominasi penulis pilihan, maka aku akan mendapat kontrak menjadi penulis. Bukankah itu hal yang bagus? Tentu. Aku akan mencapai semua mimpiku.

Monday 5 November 2012

Cita-Citaku = Menemukan Jalan yang Tepat Bagiku

Kalau ditanya cita-cita, dalam hati sebenarnya aku punya banyak sekali cita-cita. Mulai dari cita-cita di masa kecil, yaitu ingin menjadi guru Bahasa Inggris. Lalu seiring berjalannya waktu aku punya cita-cita untuk jadi penulis (sejak hobi menulisku timbul di kelas 6 SD). Selang beberapa waktu, aku ingin menjadi guru Matematika, karena aku memang cukup menikmat pelajaran tersebut selama masa sekolahku. Ya, saat aku memikirkan semua itu, aku masih duduk di bangku SMP, semuanya masih nampak seperti sebuah angan-angan.

Aku tidak masuk SMA, tapi SMK. Jurusan Akuntansi tepatnya. Jujur, aku sedikit kualahan saat harus mengimbangi guru dalam pelajran tersebut. Aku harus mengikuti remidial sampai dua kali dalam satu bab pelajaran, bukankah itu hal yang cukup memalukan? Itu baru penyesuaian, aku pikir.

Ternyata aku menyukai pelajaran lain dibandingkan Akuntansi. Aku menyukai pelajaran komputer dan Bahasa Inggris. Hal itu juga membuatku bingung. Mungkin aku akan jadi guru Komputer saja. Karena belajar komputer itu lebih terlihat seperti bermain komputer - menyenangkan. Tapi aku juga menyukai Bahasa Inggris, walaupun bahasa inggrisku sedikit kacau. Tapi belajar bisa sambil berjalan.

Pada suatu hari, ada pelajaran seni rupa. Saatnya menggambar. Aku juga menyukai menggambar. Walaupun gambarku tidak terlalu bagus dan terlihat seperti seorang amatiran, tapi aku pernah membuat gambar terbaik saat kelas 5 SD di sekolah. Bahkan saat SMP aku pernah ditawari untuk mengikuti lomba melukis, tapi karena aku benar-benar masih awam dengan duni seni rupa, aku menolaknya (dan sekarang menyesal. betapa bodohnya aku).

Jadi pelukis juga sepertinya menyenangkan. Melihat objek, mengamatinya, kemudian mengabadikannya di atas kanvas. Aku ingin jadi pelukis. Dan aku selalu menikmati masa-masa saat pelajaran seni rupa berlangsung. Aku ingat sekali, waktu itu aku menggambar matahari terbenam di laut. kuning, jingga dan merah. Hanya ada 3 warna itu di atas kertas gambarku, dan guru seniku bilang "warnanya cukup membara dan sedikit panas". Aku tidak tahu itu sebuah pujian atau apa. Tapi aku merasa senang bisa menggambar apa yang ada di dalam pikiranku saat itu.

Saat kelas 1 SMK, aku pernah melakukan sedikit perjalanan ke sebuah bukit. Aku abadikan setiap momennya. Mulai dari pemandangan, jalan setapak, pepadian dan semua yang aku lewati. Setelah dilihat, hasil jepretan kamera HPku lumayan bagus. Wahh... menyenangkan kalau bisa jadi fotografer. Setiap momen akan diabadikan. Andai aku punya kamera profesional. Mungkin mulai sekarang harus berhemat untuk membelinya.

Begitu kelas 3 SMK, menjelang kelulusan, aku mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa kuliah di PTN. Aku bingung sekali saat harus memilih jurusan yang akan diambil. Sebagian besar teman-teman dikelasku mengambil jurusan Akuntansi, dan aku tidak tertarik dengan jurusan yang satu itu. Akhirnya jurusan Akuntansi aku hapus dari daftar yang aku cadangkan. Sekarang tinggal dua pilihan. Bahasa Inggris dan TIK (Komputer). Itu adalah dua jurusan yang cukup membuatku tertarik selama bersekolah. Aku sudah tidak tertarik lagi pada matematika, karena di semester akhir aku sering mengalami kesulitan untuk bab yang cukup rumit.

Keputusan sudah final. Aku mengambil jurusan Bahasa Inggris. Dan hasilnya.... Aku tidak lolos. Menyesal, terpukul dan sedih. Semua temanku yang mengambil jurusan Akuntansi dapat diterima. Sekarang aku menyesal, "kenapa tidak mengambil jurusan akutansi?". Cukup lama meratapi hal tersebut. Tapi aku sadar bahwa aku tidak boleh menyerah sampai di situ. Akhirnya aku mengikuti jalur tertulis. Dengan berat hati dan keterpaksaan aku mengambil jurusan Akuntansi. Mungkin dengan masuk jurusan Akuntansi aku bisa menjadi seorang pegawai Bank. Pasti menyenangkan. Dan hasilanya.... Aku tidak lolos lagi. Untuk yang kedua kalinya.

Tidak apa. Jangan menyerah!!! Masih ada STAN. Aku menunggu pendaftaran STAN dimulai. Karena aku juga bercita-cita untuk bisa bekerja di kantor pajak. Dan setelah ditunggu.... STAN tidak buka pendaftaran tahun ini. Hatiku semakin terpukul.

Tidak ada cara lain. Aku tidak bisa kuliah tahun ini. Aku mulai berfikir, "mau jadi apa aku nanti? apa yang bisa aku andalkan untuk masa depanku?".

Hampir empat bulan aku di rumah. Tidak ada kegiatan selain blogging, FBan dan menulis novel. Akhirnya aku putuskan untuk menjadi seorang penulis saja. Aku sudah punya 2 naskah novel waktu itu. Lalu aku menulis satu naskah lagi dengan halaman yang cukup banyak. Dan sekarang sudah selesai. 3 naskah novel siap untuk dikirim. Aku benar-benar membulatkan diriku untuk menjadi seorang penulis. Aku kirim salah satu novelku, ternyata halamannya masih kurang. Tak apa. Aku sekarang mencoba untuk menambah halamannya agar memenuhi 45.000 kata.

Semuanya menggantung. Begitu banyak cita-cita di dalam benakku. Jadi, setiap ada orang yang bertanya "kamu ingin jadi apa?" tentu aku tidak akan menjawab "aku ingin jadi dokter" - seperti anak TK. Aku akan diam. Berfikir sejenak dan berkata "aku masih bingung." Tapi mulai sekarang aku tidak akan terjebak dalam hari-hari yang membingungkan. Aku akan memfokuskan diri untuk bisa menjadi seorang "penulis". Karena aku merasa, menulis mampu membantuku berekspresi tentang apa yang ada di dalam pikiranku. Bahkan aku bisa meluapkan segala emosi di dalamnya. Senang, sedih, marah, kecewa. Semuanya bisa aku ungkapkan di situ.

Jadi, cita-citaku sekarang adalah "Menemukan jalan yang tepat bagiku". Karena aku ingin, saat aku bisa mencapai  suatu hal, aku ingin bisa membahagiakan orang-orang di sekitarku.

Libur Lagiiii!!!

Liburan ini, satu target terpenuhi. Akhirnya bisa bikin kartu perpustakaan. Aku memang sedang hobi membaca akhir-akhir ini. Tapi uang di kantong mau ditabung untuk keperluan lain, jadi aku pilih buat bikin kartu perpus aja. Jadi bisa baca buku sepuasnya, dan gratis - walaupun harus dikejar deadline. Maklum, batas peminjaman buku cuma 1 minggu, dan setelah itu kita harus ke perpustakaan lagi untuk memperpanjang . Kalau telat kita juga akan dapat sanksi.

Satu hal yang membuatku senang datang ke Perpusatakaan dan Arsip Daerah di Slawi adalah tempatnya yang sangat strategis. Lantai dua adalah tempat biasanya aku menghabiskan waktu di situ. Duduk di kursi yang nyaman menghadap jendela kaca bersar. Dari situ aku bisa melihat ke sekeliling. Indah sekali. Bahkkan terkadang aku datang ke perpustakaan bukan untuk membaca. Tapi sekedar menikmati pemandangan di situ. Rasanya sangat nyaman dan menenangkan.

Sayang sekali, aku belum sempat mengambil foto perpustakaan itu. Mungkin lain kali, karena ponsel yang aku punya juga tidak memiliki fasilitas kamera.

Novel ketigaku sudah selesai. Dan sekarang aku bingung. Aku ingin menulis judul baru, tapi rasanya belum bersemangat. Semua inspirasi sedang kabur, dan sekarang masih dalam pencarian. Semoga segera ketemu.

Saturday 3 November 2012

Novelku Selesai !!!

Akhirnya novelku yang berikutnya sudah selesai. Butuh waktu cukup lama. Hampir enam bulan mungkin. Tapi setidaknya aku merasa cukup puas denga apa yang aku tulis selama ini. 166 halaman. Itu sudah melebihi targetku yang hanya mematok 150 halaman. Semoga saja novelku bisa segera terbit. Aamiin...

Ceritanya tentu tidak akan aku beberkan sekarang. Biar aku saja yang tahu. Kalian akan punya giliran sendiri  nantinya. Hehehe...

My dream. That should be come true !!!

Novelku Selesai !!!

Akhirnya novelku yang berikutnya sudah selesai. Butuh waktu cukup lama. Hampir enam bulan mungkin. Tapi setidaknya aku merasa cukup puas denga apa yang aku tulis selama ini. 166 halaman. Itu sudah melebihi targetku yang hanya mematok 150 halaman. Semoga saja novelku bisa segera terbit. Aamiin...

Ceritanya tentu tidak akan aku beberkan sekarang. Biar aku saja yang tahu. Kalian akan punya giliran sendiri  nantinya. Hehehe...

My dream. That should be come true !!!

Novelku Selesai !!!

Akhirnya novelku yang berikutnya sudah selesai. Butuh waktu cukup lama. Hampir enam bulan mungkin. Tapi setidaknya aku merasa cukup puas denga apa yang aku tulis selama ini. 166 halaman. Itu sudah melebihi targetku yang hanya mematok 150 halaman. Semoga saja novelku bisa segera terbit. Aamiin...

Ceritanya tentu tidak akan aku beberkan sekarang. Biar aku saja yang tahu. Kalian akan punya giliran sendiri  nantinya. Hehehe...

My dream. That should be come true !!!