Beberapa hari terakhir ini kesabaranku benar-benar diuji. Bagaimana tidak? Di tempat kerja, hampir semua pelanggannya sangat rewel. Permintaan mereka aneh-aneh. Yang paling nyebelin lagi kalau ada yang minta dieditin foto, gonta-ganti background, bingkai, kontras, pewarnaan, pokoknya macem-macem, habis itu malah nggak jadih. Hiiihhh!!! Pengin banget aku lembar itu monitor.
"Sabaaaarrrr......" sambil ngelus dada aku menyemangati diri sendiri. Nggak mungkin juga kalau aku lempar mouse atau monitor itu. Bagaimana pun juga pelanggan adalah raja. Ya, begitulah kata pepatah.
Setiap hari aku tersengat listrik. Hal itu sulit untuk dihindari, karena memang pekerjaanku berkaitan dengan hal-hal seperti itu. Tak jarang saat menghubungkan kabel data dengan kamera aku tersengat listrik. Aku takut dengan hal itu. Tapi tidak bisa dihindari.
Kecelakaan kerja lainnya yang mungkin terjadi adalah terkena pisau cutter. Seperti yang barusan terjadi tadi. Agil, saat sedang memotong kertas dengan cutter, tanpa sengaja cutter itu mengenai tangannya. Darah lansung keluar begitu banyak. Pemandangan yang benar-benar membuatku merinding dan pusing. Aku selalu takut saat melihat darah segar yang keluar begitu banyak.
Ini adalah tanggal 1 Oktober, tapi kesabaranku benar-benar diuji sampai ingin meledak rasanya. Sabarrrr, sabarrr... Sedari tadi aku terus mengelus dada. Ini latihan menahan emosi. Jangan sampai kalah dengan emosi yang sulit diatur. Sekarang bukan aku yang diatur emosi, tapi emosi yang akan aku atur...
No comments:
Post a Comment