Aku bukan orang yang suka mematahkan hati orang lain. Jadi aku peringatkan lagi. Semua yang aku lakukan semata-mata untuk menghindari orang lain berharap lebih. Bukannya terlalu pede, tapi aku memang tidak nyaman dengan sikap seperti itu. Sok akrab, sok perhatian dan sebagainya. Aku menyukai sesuatu yang biasa-biasa saja. Berbicara seperti biasa, membicarakan hal-hal yang umum untuk dibicarakan bersama orang banyak.
Tapi, semua yang kau lakukan itu membuatku tertekan. Mungkin saja aku salah saat berfikir kau menginginkan lebih dari itu, tapi aku sungguh merasa kurang suka dengan sikapmu. Aku tidak butuh perhatian seperti itu. Kalimat-kalimat sok perhatian seperti itu, aku tidak suka. Bersikaplah sewajarnya. Karena hal yang wajar wajar saja membuatku merasa lebih nyaman.
Aku tidak akan membuka hati untukmu, untuk siapapun saat ini. Karena pada dasarnya aku belum berkeinginan untuk menjalin suatu ikatan yang aku sendiri tidak mengerti artinya. Aku tidak tahu apa itu pacaran, apa yang dilakukan orang pacaran, apa yang diobrolkan orang orang yang sedang berpacaran. Aku tidak tahu tentang semua itu, dan aku belum ingin mengetahuinya. Aku masih menikmati masa-masa seperti ini, bersamaan dengan keinginan di dalam hatiku untuk kembali ke masa lalu, masa kecilku yang selalu terasa lebih menyenangkan.
Aku lebih membutuhkan kasih sayang dari orang orang di sekitarku, keluargaku, teman-teman, sahabatku yang selalu membuatku merasa nyaman saat bersama mereka, karena mereka memperlakukan aku sebagaimana seharusnya. Mereka memberikan perhatian dengan kadar yang aku butuhkan. Aku tidak membutuhkan perhatian yang terlalu berlebihan seperti itu.
Sementara di sini aku menutup hati untuk semua orang, aku tengah menunggu seseorang yang begitu lama tak datang. Seseorang yang lama tak aku jumpai. Aku, begitu menyukai seseorang akan sulit untuk melupakannya. Hingga saat ini, aku masih menunggu dia datang. Pintu hatiku hanya satu. Terbuka untuknya, tapi dia tak datang juga. Mungkin saatnya bagiku untuk menutup pintu itu. Menyimpan kuncinya di dalam hati nurani, membiarkannya untuk menuntunku menuju seseorang yang paling tepat.
No comments:
Post a Comment