Seperti biasanya, di hari Sabtu aku selalu pulang kerja lebih awal. Menyenangkan rasanya, jadi punya waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. Bagaimanapun juga mereka adalah orang-orang yang selalu ada untukku. Ya, semoga mereka akan selalu ada untukku.
Ada satu hal yang membuatku senang hari ini. Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu tiba juga, hari ini gerimis turun. Itu cukup, walaupun aku berharap akan ada hujan dalam waktu dekat. Setidaknya hujan--atau mungkin gerimis bisa membuat suasana lebih sejuk dan menenangkan. Terkadang cuaca yang terlalu menyengat membuat emosi begitu labil.
Hari ini aku makan mie ayam bersama keluargaku. Sekarang aku yang bayar, anggap saja ini ucapan syukur dariku. Walaupun uang yang aku miliki tidak seberapa, tapi hal itu bisa membuat orantuaku senang. Aku juga ikut senang bisa melihat orangtuaku memakan makanan hasil kerjaku sendiri.
Tapi, barusan aku mendapat kabar dari temanku, Ida, katanya dia akan pergi ke Jakarta. Jujur saja, aku belum siap untuk meninggalkan keluargaku. Aku masih ingin tinggal di sini. Saat Ida mengatakan dirinya akan pergi ke Jakarta, saat itu juga aku merasa sedih. Akankah aku sendirian di sini? Yang lain sudah terlanjur meninggalkanku. Ya, setiap orang punya jalannya masing-masing. Aku ingin terus bersama-sama, karena kami memang bersama-sama sejak awal. Tapi, tidak mungkin aku mencegahnya. Itu jalan yang ingin dia ambil.
Ada banyak alasan yang membuatku tak siap meninggalkan rumah. Yang pertama, tentu saja karena aku tidak tega meninggalkan ibuku. Siapa yang akan membantunya mengerjakan pekerjaan rumah? Mungkin aku tidak banyak membantu, tapi setidaknya aku bisa sedikit meringankan pekerjaan ibuku. Alasan yang kedua, karena aku belum siap untuk semua kemungkinan yang akan terjadi nanti. Bagaimana kalau aku ingin pulang? Bagaimana kalau aku rindu dengan keluarga di rumah?
Aku sendiri bingung dengan diriku. Apakah dengan pola pikir yang seperti ini aku akan bisa berkembang? Entahlah. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku masih memilih jalan untuk ke depan. Dan apapun jalan yang kau ambil, aku akan selalu mendo'akanmu, temanku...
No comments:
Post a Comment