Thursday 14 March 2013

Shelter and Him ...

Belum sembuh rinduku padanya. Bahkan rindu selama 2 tahun yang sempat terobati oleh pertemuan selama 15 detik itu semakin menjadi. Setelah ia berlalu - pergi, rinduku semakin bertambah. Saat aku telah berusaha melupakannya, tiba-tiba dia muncul begitu saja. Buatku tercengang tak percaya dengan apa yang aku lihat.

Saat ia hampir pergi dari dalam hati dan pikiranku, pertemuan itu bagai petir yang menyambar, masuk ke dalam hatiku semakin dalam dan membuatku harus mencoba melupakannya dari awal. Awal selalu menjadi sesuatu yang menyulitkan. 

Aku kadang merasa begitu bodoh. Bagaimana mungkin aku masih mengharapkan orang yang mungkin saja tak pernah menganggap aku adalah bagian darinya. Tapi sulit pula bagiku untuk meyakinkan diri ini bahwa dia bukan untukku. Karena apa? Tentu karena aku belum mendengar dari ucapannya sendiri.

Ini gila. Mungkin itu pula yang dikatakan teman-temanku. Tapi harus bagaimana lagi? Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya menunggu hingga akhirnya sebuah keputusan datang. Aku berfikir bahwa mungkin saja ada orang di luar sana yang sedang menungguku membuka hati untuknya. Aku juga tak mau mencintai dua orang dalam bersamaan. Aku hanya mau ada satu nama dalam hatiku.

Seolah diberi pilihan yang sulit, aku menjadi semakin bodoh dengan apa yang aku ucapkan dan apa yang aku lakukan.

Aku tak pernah merasa sudah menjadi orang dewasa. Aku juga belum berfikir tentang sesuatu yang akan bersifat serius, tapi bagaimanapun juga perasaan itu tidak boleh dipermainkan.

Hanya bisa terus berharap agar nanti aku dapat jawaban yang terbaik untuk semuanya. Aku juga tak pernah berfikir bahwa sebuah keputusan sulit akan aku hadapi. Aku masih mengharapkannya. Tapi aku tak bisa melepaskan dia yang sedang menungguku. Kenapa harus ada dua orang? Aku hanya mau satu dalam hatiku. Bantu aku ya, Allah...

Monday 11 March 2013

AMAZING !!! I MEET HIM!!!

Hari ini adalah hari yang perlu digaris bawahi. Perlu ditulis dengan huruf lebih tebal dari biasanya. Tahu kenapa? KARENA HARI INI AKU BERTEMU DENGAN DIA! Dia siapa? Yang mengenal aku sejak dulu pasti bisa menebak dia siapa. Tentu saja, SHELTER. Orang yang sudah membuatku menangis di depan umum. Orang yang sudah membuatku hampir gila dan membuatku selalu merasa diuji perasaannya.

Setelah 4 tahun menahan perasaan, setelah 2 tahun tidak bertemu. Hari ini aku melihatnya di perpustakaan. Tepat saat aku akan pulang, dia datang. Ya Allah... Kenapa aku harus keluar secepat itu dari dalam perpustakaan? Padahal kalau aku tinggal lebih lama di sana mungkin aku juga bisa melihat dia lebih lama.

Aku benar-benar bingung harus bagaimana. Aku tercengang, menatapnya tak percaya. Hanya beberapa detik saja, kemudian dia berlalu. Aku ingin menangis. Tak ada siapapun di sekitarku kala itu. Aku sendirian. Aku yang sudah pergi meninggalkan perpustakaan memilih untuk balik arah dan kembali lagi ke perpus. Aku naik ke lantai dua, karena aku yakin dia ada di sana.

Mengecewakan. Dia bersembunyi dariku. Aku sedih. Tapi juga senang. Setidaknya aku tahu bahwa dia masih hidup. Setidaknya aku tahu bahwa dia masih mengenalku - dia sempat tersenyum.

Aku ingin bertemu dengannya lagi. Lagi.