Thursday 27 November 2014

Pelatihan Sinematografi (25 s.d 27 November 2014 - BAPPEDA Kab. Tegal)

"I'm in the box."

Itu adalah satu kalimat yang menggambarkan bagaimana terikatnya diriku dengan segala hal. Waktu, tempat, dimensi, ruang dan kreatifitas. Seperti ada tembok yang menjulang tinggi mengelilingiku, menghalangi pandanganku dari apa-apa yang ada di luar sana. Terkadang aku ingin merobohkan tembok tersebut, tapi tak bisa. Terkadang kupikir untuk membuat jendela saja, tapi aku juga tak mampu melakukannya. Dan aku terus terkurung di dalam ruang penuh sekat yang semakin hari semakin menghimpit. Menyesakkan nafas dan memaksaku untuk mau melakukan apa saja agar bisa bernafas.

Andai aku adalah seekor burung, aku mungkin bisa mengepakkan sayap. Berusaha sekuat tenaga untuk membawa diri ini melewati pembatas hidupku dari dunia yang mungkin lebih baik dibandingkan berada di dalam ruang yang pengap. 

Andai adai itu pasti hanya akan menjadi andai jika aku tetap diam meringkuk. Aku mungkin putus asa, tapi dalam diam ini aku mencoba membuat tangga untuk mendaki tembok yang bagai tak berujung. Setidaknya dari tempat ini aku masih bisa melihat langit saat menengadahkan kepala, dan saat itulah aku tahu bahwa aku masih punya harapan untuk bisa bangun dan melihat dunia di luar sana.

Kemudian datang satu kesempatan. Aku duduk di tengah-tengah orang yang hidup tanpa terikat oleh apapun, kecuali takdir. Tak ada waktu yang mengikat mereka, tak ada tempat dan ruang yang membatasi, dan kreatifitas mereka terus mengalir deras bagai sungai di musim hujan. Kulihat wajah-wajah itu dengan seksama. Mata mereka selalu nampak berbinar. Mereka bisa membuat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman walaupun mereka tak berusaha untuk melakukan hal tersebut. Mereka bisa membuat orang lain tertawa, gembira, padahal mereka hanya berusaha untuk menjadi diri sendiri. Bisa terbayang bagaimana indahnya kehidupan yang dijalani.

Aku ingin seperti mereka. Para pakar perfilman yang selalu berdiri di tempat yang mereka inginkan. Mereka yang selalu berjalan kemana kaki mereka ingin melangkah. Tak ada tembok di sekeliling mereka. Mata mereka bisa memandang jauh ke depan. Mereka bisa menoleh ke samping, bahkan berbalik ke belakang. Mereka bisa menemukan sebuah cerita dari setiap sisi yang dilihat mata. Dan yang paling aku sukai adalah, karena mereka mencoba untuk membantu orang-orang sepertiku agar bangun dari mimpi panjang selama berada di dalam ruang hampa udara.

"OUT OF THE BOX!"

"Be NON LINEAR"

Kalimat-kalimat itu semakin meyakinkan bahwa hidup itu bukan tentang melakukan apa yang orang lain lakukan, tetapi melakukan apa yang perlu kita lakukan. Jika waktu selalu membatasimu langkahmu, maka terjanglah ia. Jika ruang dan dimensi menghalau pandanganmu, maka robohkanlah. Carilah cermin dimana kita bisa menatap. Agar kita tahu apa yang sebenarnya kita inginkan.

Out of the box bukan berarti out of atitude. So, jadilah pribadi yang non linear namun tetap berbudaya.

Salam Film Indonesia!!!

Tepuk tangan untuk Mr. Heru S Sudjarwo

Friday 7 November 2014

No Gravity

Rasanya penat...
Jenuh dengan segala rutinitas. Melakukan hal yang sama sepanjang waktu setiap hari. Rasanya seperti ingin lari saja. Pergi ke tempat yang mungkin tak pernah aku lihat sebelumnya dan belum pernah dilihat oleh orang lain.
Aku ingin pergi, menghilang.
Seperti air yang menguap, seperti debu yang tertiup angin. Terbang. Aku ingin menjelajah angkasa. Melayang di tengah-tengah ruang luas tak terbatas tanpa gravitasi. Aku tak perlu takut terjatuh dan tak perlu mencari tempat untuk berpijak.
Aku ingin menapaki jalan yang mungkin bisa membuatku menemukan sebuah tujuan. Karna hingga kini aku masih mencari. Apa yang sebenarnya aku cari.
Semua waktu yang berlalu hanyalah seperti sebuah ruang kosong. Membuatku terpaku terdiam dan tak mampu berbuat apa-apa. 
Aku ingin terbang, ke luar angkasa. Melihat bintang, mengelilingi Jupiter. Bahkan aku ingin memeluk bulan.
Aku ingin berteriak. Aku ingin ke kerumunan penonton di tengah lapangan. Berteriak sesukaku tanpa takut ada orang yang menegurku.
Aku ingin melepas penat, sama seperti bagaimana aku menghembuskan nafas. Aku ingin hidup dengan segala tujuan dan arti, sama seperti bagaimana aku menghela udara.