Sunday 21 September 2014

Tentang Aku Kini...

Dulu aku tak pernah berfikir bahwa aku akan kesepian seperti ini. Dunia ini ramai, banyak orang di sekelilingku dan banyak suara yang memekakan telinga. Tapi entah mengapa, kini aku merasa sendirian. Kawan-kawanku dulu telah hidup dengan kehidupan mereka masing-masing. Begitu juga dengan aku.

Aku punya banyak teman, orang-orang di sekitarku sangat baik. Mereka mau membagi bahagia bersamaku, dan aku senang dengan semua itu. Tapi entah mengapa masih ada sedikit lubang yang mengaga, seolah-olah aku masih menunggu sosok yang mampu memberikan ketenangan bagi jiwa ini.

Seperti ada rasa yang tak dapat aku sampaikan pada orang-orang di sekitarku, perasaan yang sulit aku ungkapkan, dan hingga saat ini aku masih mencari orang yang aku rasa adalah salah satu bagian terpenting dalam hidupku. 

Diantara banyaknya orang, aku tetap merasa kesepian. Mungkinkah ini karena aku yang tak bisa mengimbangi keadaan atau aku memang selalu sulit untuk membuat diri ini merasa nyaman. Aku ingin pergi ke tempat yang jauh. Melihat luasnya alam, hijaunya pepohonan atau birunya lautan. Hingga kini aku masih percaya bahwa alam mampu menanggung setiap beban yang aku curahkan padanya.

Sekarang musim hujan mulai datang. Aku menemukan satu lagi sahabatku. Berharap akan ada kesempatan dimana aku bisa berjalan di tengah hujan, dan akan aku sampaikan semua yang aku rasakan. Tentang kesepian dan sakitnya memendam perasaan yang begitu besar namun tak bisa terungkapkan. Menanggung semua kepenatan dan lara yang datang bersama dengan waktu.

Bahkan aku sampai tak menyadari kalau begitu banyak hari yang aku lewati tanpa sebuah arti. Aku melewatinya hanya seperti angin yang berhembus di tengah padang luas tanpa pepohonan. Aku masih sering bertanya "siapa aku?" karena hingga saat ini aku belum bisa menemukan jati diri ini. Dan aku hanya bisa menangis ketika semua pertanyaan yang muncul tak mampu dijawab oleh siapapun.

Bahkan akhirnya aku bertanya, "Siapa yang kelak bisa mengobati sepi ini?"

Kini aku sadari bahwa hidup adalah sebuah penantian. Menanti setiap do'a untuk dikabulkan, menanti jawaban atas segala pertanyaan yang ada dan menanti seseorang yang membuat kita harus menanggung rasa sepi.

Allah, berikan ketenangan dan keteduhan bagi hati ini. Biarkan aku curahkan segalanya padamu. Tuntun aku agar selalu ada di jalanmu. Buat agar aku selalu percaya dan meyakini bahwa Kau ada untuk bisa membantuku, menemaniku, mengabulkan do'a-do'aku dan menjawab setiap pertanyaanku.

Buat agar aku bisa terus melangkah, meyakinkan diri bahwa hidup memang harus terus dijalani. Harus terus dihadapi dengan rasa percaya bahwa setiap masalah akan berlalu, seperti badai yang tidak selamanya akan berkecamu.

No comments:

Post a Comment