Thursday 29 November 2012

Emosiiiii!!!


Hei, Pak! What’s on your mind? Anda pikir saya itu orang yang akan memasang tampang kesal lantaran tidak diberi tambahan gaji saat pulang lebih malam? Saya hanya butuh istirahat. Belajarlah untuk bisa tepat waktu. Anda itu seorang Bos yang seharusnya bisa mengajari bagaimana caranya merealisasikan bagaimana untuk bisa tepat waktu. Kalau jam pulang itu jam delapan malam, sebelum jam delapan malam seharusnya Anda sudah mulai memberi isyarat untuk mengakhiri pekerjaan. Tapi apa yang ada lakukan di sana? Duduk manis melihat para pegawainya yang mulai lelah karena pontang-panting melayani setiap orang yang datang sedari jam 8 pagi. Cobalah untuk mengerti.

Aku sering makan terlambat. Kalau jam makan siangku sebenarnya jam 12, di tempat kerja itu aku makan hampir jam setengah 3. Waktu istirahatku hanya 15 menit untuk makan dan sholat. Ya ampun.... Sampai kapan akan terus seperti ini. aku tidak merasa sengsara, hanya merasa kurang nyaman saja. Bahkan air minum yang seharusnya masuk ke dalam tubuhku adalah 8 gelas, aku hanya minum 1 gelas dari 8 pagi sampai jam 8 malam. Hahhh... lelah kalau harus mengatakan semuanya.

Bahkan orangtuaku mulai khawatir. Mereka sering bertanya, “Katanya pulang jam delapan, sekarang sudah hampir jam sembilan kenapa baru pulang?”

Bagaimana aku menjawabnya? Aku terlihat seperti membela bosku yang sebenarnya begitu tega terhadap karyawannya. Aku tidak pernah mengungkapkan setiap hal yang membuatku kurang nyaman kepada orangtuaku, padahal dulu aku adalah orang yang begitu terbuka dalam segala hal. Bahkan setiap kesal dan amarah yang ada di dalam hatiku sejak masuk ke tempat kerja itu aku pendam sendirian. Aku tidak pernah mengatakannya pada orangtua atau keluargaku. Bukankah ini seperti menutupi  sikap bosku yang tidak baik?

Bahkan seringkali aku merasa sakit hati terhadap apa yang diucapkan bosku itu. Aku merasa, caranya menatap dan caranya berbicara padaku seperti tengah merendahkan harga diriku. Keluargaku memang tidak lebih kaya darimu, tapi paling tidak keluargaku adalah orang-orang yang selalu berusaha mengerti tentang orang lain.

Aku muak dengan semua ini. ingin rasanya aku tumpahkan segala kekesalan ini. tapi bagaimana? Aku ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, dan aku akan segera keluar dari tempat kerjaku sekarang. Karena sebenarya ada banyak faktor yang tidak mendukungku untuk tetap bekarja di situ. Aku punya sakit maag, dan makan terlambat membuat magg-ku sering kambuh. Apalagi bekerja di situ juga sedikit – bukan sedikit, tapi banyak menguras emosi dan pikiran. Itu juga salah satu hal yang membuat maag-ku kambuh. Selain itu mataku mulai merasa sedikit ada gangguan. Aku tidak mau kalau harus berkacamata.

Ya Allah... Apa yang harus aku lakukan? Aku berusaha, tapi aku bingung...

No comments:

Post a Comment