Wednesday 11 July 2012

Antara 'Kegagalan' dan 'Keberhasilan yang Tertunda'



Ini adalah sebuah hidup di mana kita akan menemukan banyak hal yang tidak terduga sebelumnya. Salah satu hal yang mungkin tak terduga oleh kita adalah sebuah 'Kegagalan'. Aku tidak akan menyebut hal tersebut sebagai sebuah kegagalan, aku menganggapnya sebagai keberhasilan yang tertunda.

Tahukan kamu apa perbedaan di antara keduanya? Kalau kita lihat kilas baliknya, kegagalan ada keadaan di mana kita tidak mampu melakukan sesuatu sesuai apa yang kita inginkan hingga kita benar-benar tidak bisa melakukannya lagi. Maksudnya adalah jika kita tidak bisa mencapai sesuatu hingga saatnya kita mati. Jika saat ini kita masih hidup, saat kita belum berhasil mencapai apa yang kita harapkan, itu bisa kita sebut sebagaik 'Keberhasilan yang tertunda', karena suatu saat kita mungkin masih bisa mencapai keberhasilan tersebut.

Seperti halnya aku, tidak berhasil menembus dua tahap untuk masuk Universitas. Dua kali aku tidak berhasil. Aku tidak mau bilang kalau aku telah gagal. Jadi dalam hati aku bicara, "Mungkin aku harus bersaha sampai tiga kali untuk bisa mencapai keberhasilan."

Entah dari mana kalimat itu muncul, tapi semuanya datang begitu saja. Dari setiap keberhasilan yang tertunda yang menghampiriku, aku bisa mendapatkan begitu banyak pelajaran. Aku ingat do'aku dulu, ketika akan mendaftar di sebuah Universitas.

"Ya Allah, jika memang ini adalah jalan yang kau ridhoi, jika ini memang jalan yang terbaik untukku, tolong mudahkan jalanku, Ya Allah..."

Dan ternyata aku belum berhasil lolos dalam tes masuk Universitas tersebut. Aku sempat bersedih, sempat timbul penyesalan dalam diruku. Lalu aku teringat dengan do'aku dulu. Dan aku mulai mencoba untuk berfikir positif, "Aku ingat bagaimana do'aku kepadamu, Ya Allah. Mungkin itu memang bukan jalan yang Engkau ridhoi. Aku tetap berpengharapan penuh kepadamu, bahwa Kau akan memberikan jalan yang terbaik bagiku. Aku percaya, apa pun keputusan yang engkau berikan adalah apa yang terbaik untuk hamba-Mu, Ya Allah."

Kini, aku berusaha untuuk bisa menjadi orang yang tidak mudah berputus asa. Betapa beruntungnya aku, setidaknya aku punya keluarga yang selalu mendukungku, bahkan saat aku belum berhasil mencapai apa-apa yang mereka harapkan. Aku ingat dengan ucapan Ibuku, "Kalau ingin ingin hidup enak, harus usaha. Kalau ingin jadi orang sukses, jangan putus asa.". Bagaimana pun juga, apa yang dikatakan Ibuku memang benar. Aku berusaha untuk memengang kalimat itu erat-erat, menjadikannya sebagai semangat dalam hidupku. Aku, akan selalu melakukan yang terbaik, untuk semuanya.

Saat ini, aku sedang berusaha mengerjakan hal-hal lain untuk mengisi waktu luangku di rumah. Aku menulis novel, yang rencananya akan aku kirim ke sebuah penerbitan. Aku juga punya keinginan untuk berbisnis online, hanya saja aku harus belajar terlebih dahulu. Dan ini dia satu hal yang paling aku sukai, membuat jajanan. Aku suka memasak. Dan menjelas puasa, aku ingin membuat kue kering seperti nastar dan kastengels. Kalau enak, mungkin saja akan ada tetangga yang mau memesan, jadi aku bisa dapat uang tambahan selama di rumah. Karena waktu itu tidak boleh di sia-siakan.

Aku senang, setidaknya sekarang aku bisa menjadi orang yang selalu bersyukur. Saat aku bersyukur, saat itu aku merasa telah hidup dengan penuh nikmat yang berlimpah. Terima kasih Allah, terima kasih Bapak, Ibu. Terima kasih Kakak-kakak dan adikku, terima kasih teman-temanku, dan semua orang yang begitu baik padaku.

Terima kasih ...

No comments:

Post a Comment